Mencari Jejak Makanan Zaman Kuno di Nusantara: Warisan Kuliner yang Tak Ternilai
Mencari Jejak Makanan Zaman Kuno di Nusantara: Warisan Kuliner yang Tak Ternilai – Indonesia, dengan kekayaan tradisi dan budayanya, memiliki sejarah kuliner yang panjang dan kaya. Makanan yang kita nikmati sehari-hari ternyata memiliki jejak sejarah yang mendalam, mencerminkan kehidupan dan kebudayaan masyarakat Nusantara kuno. Artikel ini akan mengulas beberapa makanan khas Indonesia yang telah ada sejak zaman kuno, serta bagaimana makanan-makanan ini menjadi bagian penting dari warisan kuliner Nusantara.
Baca juga : Menikmati Kekayaan Kuliner NTT Dari Jagung Ikan Hingga Daging yang Menggugah Selera
Dendeng: Olahan Daging dari Sumatera Barat
Dendeng adalah makanan yang terbuat dari olahan daging yang dibumbui dan dikeringkan. Makanan ini berasal dari Sumatera Barat, namun jejaknya juga ditemukan di Jawa. Informasi tentang dendeng disebutkan dalam Prasasti Taji yang berangka tahun 901 Masehi dari era Kerajaan Medang. Kerajaan ini awalnya berdiri di Jawa Tengah pada abad ke-8, kemudian pindah ke Jawa Timur pada abad ke-10. Dendeng balado, salah satu variasi dendeng yang terkenal, dibuat dari irisan tipis daging sapi yang dikeringkan lalu digoreng kering dan diberi bumbu balado.
Urap: Hidangan Sayuran dari Jawa
Urap adalah makanan tradisional Indonesia yang berasal dari Jawa dan tersebar di berbagai slot bet kecil wilayah Nusantara, termasuk Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur. Urap merupakan hidangan sayuran rebus yang dicampur dengan kelapa parut dan bumbu. Urap punya sejarah panjang karena turut disebutkan dalam Prasasti Linggasuntan yang berangka tahun 929 Masehi dari era Kerajaan Medang. Urap berkembang dari kebiasaan petani membawa nasi dan sayuran ke sawah, dan lambat laun, bumbu kelapa ditambahkan untuk meningkatkan cita rasa.
Lalapan: Tradisi Makan Sayuran Mentah
Lalapan, yang dikenal sebagai kuluban Sunda, sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Lalapan tertulis dalam Prasasti Taji 910 yang ditemukan di Ponorogo, Jawa Timur. Konsumsi lalapan sudah menjadi budaya, tradisi, dan karakter dari masyarakat Sunda, dipengaruhi oleh geografis tanah Sunda yang subur dan dikelilingi oleh pegunungan. Lalapan tidak hanya berupa dedaunan muda, tetapi juga umbi-umbian, buah muda, bunga, dan biji-bijian.
Dodol: Cemilan Manis dari Garut
Dodol adalah makanan cemilan yang memiliki tekstur kenyal dan lengket, serta rasa yang manis. Makanan ini berasal dari Garut, Jawa Tengah, dan sudah ada sejak zaman Kerajaan Mataram Kuno (Medang). Dodol tercatat dalam Prasasti Alasantan dan Prasasti Sangguran sebagai hidangan pencuci mulut para bangsawan Istana Mataram Kuno. Selain itu, dodol juga disebutkan dalam saduran kitab Ramayana versi Jawa.
Rawon: Sup Daging Berkuah Hitam dari Jawa Timur
Rawon adalah masakan khas Indonesia yang berasal dari Ponorogo, Jawa Timur, berupa sup daging berkuah hitam dengan campuran bumbu khas yang menggunakan kluwek. Dalam prasasti yang ditemukan di Ponorogo, Jawa Timur, terdapat kata “rarawwan” yang merupakan asal kata rawon. Prasasti ini ditulis pada tahun 901 Masehi dan berisi daftar hidangan yang disajikan dalam acara besar. Rawon awalnya disajikan untuk acara-acara kerajaan dan bangsawan, namun seiring waktu menjadi populer di kalangan penduduk Jawa Timur.
Kesimpulan
Keberagaman tradisi dan budaya di Indonesia tercermin dalam kekayaan kuliner yang dimiliki. Makanan-makanan seperti dendeng, urap, lalapan, dodol, dan rawon tidak hanya memiliki cita rasa yang lezat, tetapi juga nilai sejarah yang tinggi.